Kamis, 06 Juli 2017

DPR suruh usut tuntas kasus penamparan petugas oleh istri jenderal di Bandara

Wanita tampar petugas bandara
Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis menyesalkan insiden penamparan oleh wanita yang merupakan istri seorang jenderal bintang satu ke petugas Aviation Security (Avsec). Peristiwa yang terekam dalam sebuah video itu terjadi di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Rabu (6/7).

Dia mendukung jalan hukum yang ditempuh pihak bandara dan juga yang akan dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Siapa saja yang melalui x-ray memang prosedurnya seperti itu. Jadi saya kira kalau dilaporkan oleh Avsec harus diproses karena itu sudah bentuk kekerasan terhadap petugas. Siapa saja, memang peraturannya seperti itu," tegas Fary di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/7).

Peristiwa penamparan itu bermula saat petugas bandara meminta wanita tersebut melepas arloji karena akan melewati x-ray. Padahal ini merupakan prosedur yang harus dipatuhi. Tujuannya, untuk menciptakan keamanan selama berada di dalam pesawat.

"Pemeriksaan itu kan tidak mengenal siapa saja, kita menyesalkan ada kejadian seperti itu. Silahkan petugas melaporkan kejadian itu," ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu siapa saja harus mematuhi peraturan penerbangan, termasuk DPR sebagai pihak pembuat undang-undang juga harus mematuhinya.

"Kami apresiasi kepada petugas-petugas yang melakukan pemeriksaan yang lebih ketat, apalagi dalam rangka arus mudik lebaran kali ini," ujarnya.

Wanita tersebut merupakan penumpang Batik Air ID-6271 rute Manado-Jakarta (Mdo-Cgk) atas nama JW (46). Dia terekam melakukan penamparan terhadap dua perempuan petugas Avsec. Pelaku tak terima saat petugas memintanya untuk melepas jam tangan saat melewati pemeriksaan X-Ray. [ian]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar