Warung lesehan di Jogja |
Namun sangat disayangkan, terjadi insiden memalukan yang terjadi pada tanggal 27 Juni kemarin. Salah seorang netizen mengunggah foto nota pembayaran makanan di lesehan Malioboro di grup Facebook Info Cegatan Jogja. Dia mengunggah nota yang angkanya terbilang sangat mahal. Nggak layak untuk harga makanan di kaki lima. Netizen pun kesal dan mengadukannya ke aparat. Berikut kejadian selengkapnya.
Netizen bernama Bayu E. Prasetyo mengunggah 2 foto berisi gambar lesehan Intan dan nota pembayaran makanan seharga 490 ribu rupiah untuk makanan ala kaki lima! Tega bener ya mahalin harga!
Struknya saat makan |
– Bebek goreng (3) = 96 ribu
– Ayam goreng (4) = 120 ribu
– Nasi Gudeg Ayam (2) = 90 ribu
– Nasi putih (7) = 80 ribu
– Teh manis panas (4) = 32 ribu
– Es lemon tea (1) = 9 ribu
– Es jeruk (2) = 18 ribu
Total = 445 ribu
PPN 10 % = 45 ribu
Total = 490 ribu
Bisa bayangkan dong betapa mahalnya makanan di lesehan Intan ini. Total makan di lesehan kaki lima saja bisa 490 ribu! Minuman teh dan jeruk saja yang harga normalnya di Jogja cuma 2000 bisa sampai 8000-9000. Naik sampai empat kali lipat. Sementara bebek yang normalnya 20 ribuan jadi 32 ribu untuk satu bebek goreng. Yang paling miris ayam goreng yang biasanya 10 ribu jadi 30 ribu. Nasi putih yang normalnya 2000 jadi 10 ribu lebih. Ada apa sih dengan warung kaki lima ini? Kok tega-teganya menaikkan harga seenaknya sendiri.
Setelah tersebar melalui grup Info Cegatan Jogja, foto ini pun viral di media sosial. Netizen pun kesal dengan lesehan Intan yang perilakunya sangat memalukan ini…
Warung yang ada di Jogja |
Pihak Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro pun melakukan tindakan tegas. Lesehan Intan ditutup paksa oleh aparat untuk waktu yang belum ditentukan
Warung yang ditutup oleh aparat |
Sudah berulang kali Jogja sebagai destinasi wisata mengalami kejadian seperti ini, mulai dari harga makanan sampai tarif parkir (liar) yang kian mahal. Seharusnya tindakan tegas seperti ini sangat diperlukan agar citra Kota Yogyakarta yang ramah dan bersahaja (alias murah-murah) tetap terjaga. Kalau citra Yogyakarta rusak, ‘kan orang malas datang ke Jogja lagi. Alhasil pariwisata Jogja pun akan turun pamornya. Ya semoga itu tidak terjadi ya.
Jangan takut liburan ke Jogja…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar